Sumber : Semeru FM |
Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 mendatang, akan menjadi momen politik yang tidak bisa dilupakan bagi generasi muda atau milenial di Kabupaten Lumajang. Pasalnya, pemilu serentak yang akan diadakan tahun 2024 tersebut, akan diikuti sekitar 60 persen pemilih dari segmen generasi milenial dan generasi Z.
“Dari penelitian salah satu media yang saya baca, 60 persen pemilih kita di seluruh Indonesia adalah generasi milenial mas,” ungkap Reza Hadi Kurniawan, S.IP. Selaku Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang. Ketika menjadi narasumber diprogram Dewan Mendengar Radio Semeru FM pada Selasa (8/11). Tema yang diusung dalam dialog tersebut adalah “Peran Pemuda Dalam Pemilu”.
Sumber : Semeru FM |
Reza mengatakan, para pemuda dari generasi milenial dan generasi Z harus sadar politik, agar 60 persen pemilih dari generasi muda tidak hanya sebatas angka, namun pemuda dapat mengambil peran dan mau berkontribusi dalam bidang politik.
“Pada momen pemilihan umum serentak di tahun 2024 mendatang, seharusnya pemuda tidak hanya melakukan kontrol politik dari luar sistem, namun masuk ke dalam sistem politik itu sendiri,” ucapnya.
Reza menjelaskan, pemuda seharusnya dapat mengulangi masa-masa perjuangan dulu dengan kembali mengambil peran dalam menentukan kebijakan politik dengan masuk ke dalam sistem. Sehingga bisa menyerap dan menyampaikan aspirasi para generasi muda dengan optimal.
Sumber : Semeru FM |
Menurut Reza, berdasarkan data yang dia peroleh, generasi muda di Lumajang yang sudah bisa berpartisipasi dalam pemilu serentak 2024 mendatang ada dikisaran 45-50 persen. Oleh karena itu, mereka yang biasa disebut dengan istilah generasi zaman now atau milenial, perlu mendapat informasi yang benar lewat sosialisasi pendidikan pemilih pemula, mengingat besarnya jumlah dan potensi mereka dalam pemilu 2024 mendatang.
“Disini peran Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku penyelenggara pemilu sangat dibutuhkan, untuk memberikan pemahaman pada generasi milenial, terkait keikut sertaannya dalam pemilu serentak 2024 mendatang,” jelasnya.
Sumber : Semeru FM |
Pihaknya juga menyadari bahwa isu tentang politik, seperti pemilihan umum masih dianggap sebagai pembahasan yang sangat serius dan berat bagi anak muda. Sehingga isu politik seringkali tidak menjadi pilihan menarik dalam obrolan anak muda atau generasi milenial.
“Ini adalah tantangan. Oleh karena itu diperlukan suatu cara yang berbeda bagi generasi milenial, agar mereka mau terlibat aktif dalam politik, termasuk pemilu tahun 2024,” terangnya.
Reza memaparkan, masih dibutuhkan sebuah terobosan baru agar generasi muda bisa asyik ngobrol panjang lebar tentang politik. Pendidikan politik untuk generasi milenial harus diberikan sedini mungkin, karena mereka akan menjadi penentu arah demokrasi Indonesia ke depan dalam pilkada dan pemilu yang akan dilaksanakan dua tahun lagi.
Sumber : Semeru FM |
Sehingga generasi muda diharapkan menjadi sosok yang bukan hanya secara mandiri terdaftar menjadi pemilih, namun juga turut berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan pemilu dan pemilihan yang berlangsung. Hal tersebut dapat dilakukan oleh generasi milenial dengan turut menyebarluaskan informasi pemilu dan pemilihan, melawan golput atau dapat menjadi penyelenggara pemilu di wilayah masing-masing. (Yoni Kristiono)
0 Komentar