Sumber: Semeru FM
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Lumajang, masih menjadi persoalan serius yang harus ditangani, meskipun pernah menjadi program prioritas unggulan selama lima tahun pada masa kepemimpinan Bupati Thoriqul Haq, M.ML, dan Wakil Bupati, Ir.Indah Amperawati, M.Si., namun IPM Kabupaten Lumajang tidak pernah beranjak dari peringkat bawah Jawa Timur.
Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lumajang, Drs. H. Saiful Anam, M.Pd., mengatakan bahwa, persoalan IPM harus bisa ditangani secara serius dan jangan hanya menjadi sebuah jargon semata.
“Persoalan IPM menjadi PR serius yang harus ditangani oleh siapapun yang nanti terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Lumajang ke depan,” ungkapnya, ketika menjadi narasumber di program Dewan Mendengar Radio Semeru FM, Jum’at (10/11). Tema yang diusung adalah ‘Makna Hari Pahlawan’.
Menurut Saiful Anam, keseriusan pemerintah dalam menangani IPM harus sejalan dengan tema besar Hari Pahlawan tahun 2023 yaitu ‘Semangat Pahlawan Untuk Masa Depan Bangsa Dalam Memerangi Kemiskinan Dan Kebodohan’.
Sumber: Semeru FM
Karena tema tersebut dimaksudkan untuk menjadikan semangat para pahlawan sebagai inspirasi dalam memerangi kemiskinan dengan menciptakan kesetaraan, lapangan pekerjaan, serta menginspirasi generasi bangsa untuk mendapatkan fasilitas pendidikan yang layak.
“Artinya kita saat ini harus bisa memerangi kebodohan dengan meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa melalui pengetahuan dan literasi. Sehingga prioritas pada penanganan IPM ke depan harus benar-benar dilakukan dengan tindakan nyata,” tambahnya.
Selain itu, Hari Pahlawan juga diharapkan mampu menginspirasi generasi muda untuk mengaplikasikan semangat para pahlawan yang telah gugur dalam kehidupan di masa kini maupun masa depan.
Tema tersebut menurut Saiful Anam juga mengajak masyarakat Indonesia merenungkan kembali perjuangan para pahlawan. Mereka bercucur keringat, darah dan air mata tidak semata-mata agar bangsa Indonesia meraih kemerdekaan saja.
“Itu sebabnya, tema besar Hari Pahlawan tahun ini memberi bahan renungan bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan, agar terbebas dari kemiskinan dan kebodohan serta tercapainya bangsa yang adil, cerdas dan makmur,” jelasnya.
Setiap 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, sebagai wujud penghormatan terhadap perjuangan para pahlawan merebut kemerdekaan Indonesia, peringatan 10 November harus dijadikan momen untuk mengisi kemerdekaan dengan karya nyata.
Semangat kepahlawanan tersebut seharusnya menjadi pemicu semangat untuk membangun negeri sesuai dengan keahlian dan profesi masing-masing. Hari Pahlawan bukan hanya dirayakan untuk mengenang masa lalu, tetapi juga untuk memaknai semangat para pahlawan dalam konteks hari ini dan masa depan.
Sumber: Semeru FM
“Pintu kemerdekaan yang telah dibuka lebar oleh para pahlawan, harus kita manfaatkan dengan baik terutama oleh para generasi penerus, untuk bergerak dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan,” pungkasnya. (YONI KRISTIONO)
0 Komentar