PETROKIMIA GRESIK RANGKUL RADIO SEMERU FM, SAPA MASYARAKAT LUMAJANG DENGAN PROGRAM REMBUK TANI BERSAMA PUPUK INDONESIA

     PT Pupuk Indonesia melalui Petrokimia Gresik terus memperkuat proses pendistribusian dan pengawasan pupuk subsidi ke berbagai daerah. Salah satunya dengan melakukan pengawasan distribusi pupuk dari pabrik sampai ke kios secara real time menggunakan sistem digital berupa aplikasi i-Pubers. 

     Sigit Cahyono selaku AE Jatim 2 Petrokimia Gresik mengatakan bahwa dengan teknologi digital dapat melacak langsung perjalanan produk pupuk subsidi. Melalui sistem ini, Pupuk Indonesia Petrokimia Gresik dapat mengawasi teknis penyaluran pupuk subsidi secara real time.

     “Diharapkan ketersediaan pupuk bersubsidi dapat tersalurkan dengan tepat sasaran, cara yang mudah, cepat, serta dapat dipertanggungjawabkan,” ungkapnya, ketika menjadi narasumber di Radio Semeru FM, Rabu 17 Oktober 2024.

     Hadir pula dalam dialog tersebut, Oktaviar selaku AAE 1 Lumajang Jatim 2 dan Evi Jazuli selaku Agronomis MUT Jatim 2, tema yang diusung adalah ‘Rembuk Tani Bersama Pupuk Indonesia’.

     Ia menjelaskan, bahwa aplikasi yang dibuat oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia bekerja sama dengan PT Pupuk Indonesia untuk optimalisasi penyaluran pupuk bersubsidi. 

     Dengan i-Pubers, setiap transaksi penebusan pupuk bersubsidi tercatat secara real time, karena aplikasi ini sudah dilengkapi geo tagging dan timestamp untuk memudahkan pencatatan transaksi dan penelusuran.

     “Syaratnya para petani harus terdata di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), karena aplikasi i-Pubers berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) atau KTP yang dimiliki petani. Penebusan pupuk bisa dilakukan hanya dengan menunjukkan KTP asli atau surat kuasa apabila diwakilkan,” jelasnya.

     Sementara itu Evi Jazuli selaku Agronomis MUT Jatim 2 menambahkan, selain memaksimalkan penyaluran pupuk bersubsidi, pihaknya juga terus menggenjot pupuk non subsidi, langkah ini dilakukan agar ketersediaan pupuk bagi para petani yang tidak mendapatkan jatah pupuk subsidi bisa terserap secara merata.

     “Karena pupuk subsidi itu tidak bisa memenuhi semua kebutuhan petani maka pupuk non subsidi inilah solusinya. Lalu terkait dengan perbedaan kualitas, kami pastikan kualitasnya sama yang membedakan hanya di subsidi oleh Negara dan ada yang tidak itu saja,” ucapnya.

     Hal senada juga disampakan Oktaviar selaku AAE 1 Lumajang Jatim 2, menurutnya masyarakat tidak perlu risau terkat dengan adanya peredaran pupuk palsu di Kabupaten Lumajang. pasalnya untuk membedakan asli atau tidak dalam karung pupuk sudah tercantum keterangan merk terdaftar, masa edar, alamat produsen, bag code dan logo SNI dengan keterangan berat. 

     “Di kemasan pupuk asli, seluruh ciri itu tercetak dengan rapi. Biasanya pupuk palsu tidak rapi di beberapa bagian. Sablonan juga tidak sebagus pupuk asli dan prodak pasti terdaftar di Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham). Sehingga masyarakat tidak usah risau, kalau tidak ada bukti-bukti tersebut diatas berarti pupuk itu palsu,” pungkasnya. (Yoni Kristiono)


Editor : Roni


Posting Komentar

0 Komentar