TAK ADA AKSES JALAN LAIN, WARGA NEKAT LINTASI ALIRAN LAHAR SEMERU

     Warga Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, nekat menyeberangi aliran lahar gunung semeru di sungai Leprak pada kamis pagi 24 Oktober 2024. Hal itu dilakukan untuk beraktifitas sehari-hari, salah satunya untuk bekerja, mencari pasir, belanja hingga mengantar jemput anak sekolah.

     Menurut Zamroni, warga harus melintasi sungai Leprak sepanjang 200 meter, lantaran jembatan limpas di desa tersebut tertimbun material banjir lahar dingin. Karena tidak ada jalur alternatif lain, warga terpaksa menyeberangi banjir lahar Gunung Semeru.

     Hal senada juga diungkapkan Balok, meski dia khawatir jika tiba-tiba banjir bandang terjadi, namun dia hanya bisa pasrah, karena tidak ada jalur lain yang bisa dilewati untuk beraktifitas sehari-hari. Bahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, ia harus rela menungu agar banjir sedikit surut baru kemudian menyebranginya.

     Sementara itu Kepala BPBD Kabupaten Lumajang Patria Dwi Hastiadi menghimbau, agar masyarakat tidak nekat, jika kondisi lahar dingin terjadi lebih baik menahan diri agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.(Yoni Kristiono)

 

Editor : Roni


Posting Komentar

0 Komentar