Lumajang – Suara Semeru, Naiknya harga
LPG 3 kg, tak membuat pemilik warung makan di jalan A Yani Lumajang beralih
menggunakan gas.
Febriyanti
Rahayu, pemilik warung makan Bu Sayun itu memilih bertahan di tengah mahalnya
harga gas LPG Melon, demi mempertahankan pelanggan ia rela tak menaikkan harga
jualannya.
Kondisi itu
semakin diperparah dengan mahalnya kebutuhan dapur lainnya. Dalam sehari, Febri
mengaku menghabiskan gas LPG Melon 1 tabung untuk kebutuhan di warungnya. Pertabung
ia beli seharga 19.000 di langganannya, lebih mahal 2.000 ketimbang sebelum ada
kenaikan.
Menurutnya, memasak
menggunakan gas lebih praktis karena alat-alatnya sudah ada, berbeda lagi kalau
beralih menggunakan briket, walau dinilai lebih ekonomis. Sebelumnya, ia juga
pernah menggunakan briket untuk coba-coba, namun briket yang dibelinya secara
online kurang sesuai karena pedih ke mata.(Hariyanto)
Editor : Roni
0 Komentar