Lumajang, Suara Semeru - Untuk
menggeliatkan kembali objek wana Wisata Siti Sundari, di Desa Burno, Kecamatan
Senduro, pihak pengelola mulai menawarkan lokasi wisata tersebut kepada para
investor.
Seperti yang
disampaikan Sutari misalnya, salah satu pengelola mengatakan, bahwa untuk
menjadikan Wana Wisata Siti Sundari diminati para pengunjung, harus banyak
terobosan yang dilakukan pihak pengelola, salah satunya dengan menarik investor
untuk bisa menanam sahamnya di lokasi tersebut.
“Agar ini bisa
hidup kembali ya harus ada investor mas. Karena kalau kembali kita kelola
dengan masyarakat atau kelompok seperti dulu. Kami pastikan tidak akan bisa
berjalan lagi, karena alokasi anggaran yang dibutuhkan untuk berkembang tidak
sedikit,” ungkapnya.
Terpisah Asisten
Perhutani atau Asper Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Senduro, Gatot
Kuswinaryono mengatakan, dari total luasan Wana Wisata Siti Sundari 9,1 hektar,
hanya ada 1,5 hektar yang sudah berbentuk bangunan, sehingga lokasi lainnya
masih bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para investor yang ingin menanam
saham.
Gatot
menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Cabang Dinas Kehutanan
(CDK) Kabupaten Lumajang, untuk secepatnya melakukan monitoring dan evaluasi
(Monev) dengan melibatkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), harapannya para
pengelola yang terlibat bisa terdata dengan baik.
“Libatkan semua
pihak dalam pengelolaan, karena kawasan tersebut masuk dalam program KHDPK.
Dengan demikian maka proses pengelolaannya akan sesuai prosedur dan harapannya
tidak mandek lagi seperti dulu,” pungkasnya. (Yoni Kristiono)
Editor : Roni
0 Komentar