PERHUTANAN SOSIAL MENARIK PERHATIAN DUNIA

 

Menteri Kehutanan saat melakukan kunjungan kerja di Desa Burno, Kabupaten Lumajang.

     Lumajang, Suara Semeru - Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni (Bunda Yuyun), mengungkapkan konsep pengembangan wilayah terpadu berbasis perhutanan sosial atau Integrated Area Development (IAD) yang telah diterapkan di Lumajang.

     Dalam waktu dekat, Pemkab Lumajang akan menerima kunjungan dari tim Singapore News. Guna melihat secara langsung komitmen pengelolaan perhutanan social. Menurutnya, Lumajang menjadi salah satu pionir dalam penerapan IAD yang mengintegrasikan pengelolaan kawasan hutan dengan sektor pangan, agroindustri dan pariwisata.

"Keberhasilan ini menunjukkan bagaimana kolaborasi antara pemerintah daerah, kementerian, sektor swasta, dan akademisi dapat menciptakan model pembangunan yang berkelanjutan. Apalagi, program IAD Kabupaten Lumajang sudah terintegrasi dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), menunjukkan adanya sinergi yang baik antara kebijakan daerah dan program nasional," ujar Bunda Yuyun.

     Berdasarkan data, program IAD ini mampu memberikan dampak ekonomi yang luar biasa, dengan total omzet mencapai Rp17 miliar per tahun. Hal ini didorong oleh berbagai usaha yang dikelola oleh masyarakat, seperti usaha sapi perah, ternak rumput gajah, pisang kirana, olahan keripik, kopi, dan pemanfaatan air minum.

     Menurutnya, salah satu pola yang diterapkan dalam pengelolaan perhutanan sosial adalah agroforestry, di mana petani di Desa Burno memanfaatkan lahan hutan untuk menanam rumput gajah sebagai pakan ternak.

     Pola agroforestry terbukti sangat menguntungkan, dengan hasil rumput gajah mencapai 1.700 ikat per hari dari lahan seluas 133 hektare. Saat ini, peternak di desa tersebut memiliki 804 ekor sapi, yang menghasilkan sekitar 5.172 liter susu sapi segar per hari.

“Pj Bupati Indah berharap, Semoga Lumajang dapat menjadi contoh sukses bagi daerah lainnya dalam menerapkan konsep pembangunan berkelanjutan yang berbasis pada perhutanan social,’’ pungkasnya.(Yoni Kristiono)

 

Editor : Roni


Posting Komentar

0 Komentar