Lumajang, Suara
Semeru - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) merupakan wujud nyata
dari sinergi antara TNI dan pemerintah dalam mengatasi berbagai permasalahan
masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan. Hal ini ia sampaikan saat
mendampingi Danlanal Malang, Kolonel Laut (P) Hartanto, dalam kegiatan
penutupan TMMD ke-123 di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kamis (20/3/2025).
TMMD bukan sekadar pembangunan infrastruktur, tetapi juga
menjadi simbol kuatnya kebersamaan antara TNI, pemerintah daerah, dan
masyarakat dalam mempercepat pembangunan serta meningkatkan kesejahteraan warga.
Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma menekankan bahwa keberhasilan
TMMD ini harus dijaga dan dilanjutkan demi keberlanjutan manfaat bagi
masyarakat.
Danlanal Malang, Kolonel Laut (P) Hartanto, yang bertindak
sebagai Inspektur Upacara, membacakan amanat dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen
TNI Rudy Saladin, menjelaskas Program TMMD ke-123 tidak hanya berlangsung di
Lumajang, tetapi juga dilaksanakan serentak di lima kabupaten di Jawa Timur,
yakni di Kodim Lumajang, Kodim Tulungagung, Kodim Tuban, Kodim Bondowoso, dan
Kodim Bangkalan. Selama satu bulan penuh, mulai 19 Februari hingga 20 Maret
2025, prajurit TNI bersama pemerintah daerah dan masyarakat bekerja sama untuk
menyelesaikan berbagai proyek pembangunan.
Di Desa Burno, TMMD ke-123 berhasil menyelesaikan berbagai
program unggulan, termasuk pembangunan Jalan Manunggal yang menghubungkan
desa-desa sekitar, peresmian jembatan penghubung antar Dusun Mlambing dan Dusun
Tugu, serta renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Selain itu, program ini
juga mencakup ketahanan pangan, pembangunan sarana air bersih, perbaikan sanitasi,
penanaman pohon, serta program penurunan angka stunting.
"Apa yang telah dibangun hari ini adalah investasi bagi
masa depan desa dan masyarakat. Mari kita jaga bersama hasil TMMD ini agar
manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang,"tutupnya.(Hariyanto)
Editor : Roni
0 Komentar