Lumajang, suarasemeru.com - Seorang
penjaga sekolah Satu Atap (satap) di Kecamatan Ranuyoso, tiba-tiba menutup
sekolah secara sepihak. Penjaga sekolah itu diketahui bernama Sholeh, warga Kecamatan
Ranuyoso.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang,
Nugraha Yudha Murdianto mengatakan, bahwa penutupan sekolah itu dilakukan oleh Sholeh
sejak Senin (14/4/2025). Penyebabnya, penjaga sekolah itu mendapatkan kabar
dari pihak sekolah bahwa dirinya dirumahkan oleh dindikbud karena kebijakan
penataan pegawai non-ASN dan non-database BKN.
Mendengar kabar itu, Sholeh langsung murka dan melakukan
penutupan sekolah dengan cara menyegel ruang kelas, akibatnya proses
pembelajaran 90 siswa di SMP Satap itu sempat terganggu selama dua hari.
Menurut yudha, Dindikbud tidak pernah merumahkan tenaga
kependidikan meskipun ada instruksi penataan pegawai dari pemerintah pusat,
namun Dindikbud menyerahkan kebijakan penataan pegawai kepada masing-masing lembaga
pendidikan atau sekolah, sebab dalam aturan pegawai tenaga kependidikan masih
bisa digaji oleh dana BOS.
Hal itu lalu dijelaskan Yudha kepada Sholeh dalam mediasi
bersama Forkopimca. Hasilnya Sholeh menyadari kesalahannya dan bersedia membuka
kembali sekolah untuk proses pembelajaran siswa. Rencananya, proses
pembelajaran di SMP Satap Ranuyoso sudah bisa dilakukan secara normal.(Hariyanto)
Editor : Roni
0 Komentar